Imron Rosyadi, bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK)

Kemenko PMK dan Bupati Cirebon Resmi Membuka Temu Inklusi Nasional ke-6

Cirebon, 2 September 2025 — Temu Inklusi Nasional ke-6 resmi dibuka oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Bupati Cirebon, Imron di Desa Durajaya, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 590 peserta dari 24 provinsi, yang tinggal bersama warga dalam skema live in selama acara berlangsung.

Dalam sambutannya, Bupati Imron menyampaikan bahwa Kabupaten Cirebon memiliki lebih dari 4.300 warga difabel dengan kebutuhan yang beragam. Pemerintah daerah tengah menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Disabilitas yang mencakup sektor pendidikan, ekonomi, dan layanan sosial.

Sejak Januari 2025, Kabupaten Cirebon juga telah melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Inklusi, yang secara aktif melibatkan warga difabel dalam proses perencanaan pembangunan.

“Melalui RAD dan Musrenbang Inklusi, kami berkomitmen untuk mewujudkan Cirebon sebagai kabupaten yang ramah dan inklusif bagi semua,” ujar Imron.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, menyoroti pentingnya aksi nyata untuk menjawab tantangan struktural yang dihadapi kelompok difabel.

“Hingga kini, sekitar 13 persen penyandang disabilitas dengan kategori sedang dan berat belum menyelesaikan pendidikan dasar. Partisipasi kerja baru mencapai 23,9 persen, sementara tingkat pengangguran mencapai 77 persen. Ini merupakan kesenjangan serius yang hanya bisa dijawab melalui sinergi multipihak, penguatan kapasitas, serta perluasan akses teknologi,” jelasnya.

Ia menambahkan, investasi pada kelompok marjinal tidak hanya mencerminkan keadilan sosial, tetapi juga membuka peluang pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Sinergi adalah kunci agar apa yang tertulis dalam dokumen menjadi kenyataan,” tegasnya.

Joni Yulianto, Direktur Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia sekaligus penanggung jawab kegiatan, menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama dalam penyelenggaraan Temu Inklusi.

“Cirebon menghadirkan praktik baik yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Temu Inklusi adalah ruang strategis untuk berbagi ide dan solusi dalam mendorong pembangunan inklusif,” ujarnya.[]

Terima kasih telah meramaikan event Temu Inklusi..

Copyright © 2025 Temu Inklusi.
All right reserved.