Wisata yang Bisa Dikunjungi Saat Mengikuti Temu Inklusi ke 5 2023 di Situbondo

Wisata yang Bisa Dikunjungi Saat Mengikuti Temu Inklusi ke 5 2023 di Situbondo

Temuinklusi,- Temu Inklusi ke 5 tahun 2023 di Situbondo akan digelar pada 31 Juli-2 Agustus 2023, tepatnya di desa Olean, kecamatan Situbondo. Panitia Temu Inklusi menginformasikan, bagi masyarakat yang hendak berpartisipasi di dalam even nasional dua tahunan tersebut bisa mendaftar di sini. Temu Inklusi kali ini rencananya akan dihadiri orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.

Ada banyak hal yang bisa didapat oleh para peserta selama menguikuti Temu Inklusi. Salah satunya berwisata di destinasi dimana Temu Inklusi diadakan. Ada beberapa tempat wisata yang dekat dengan lokasi Temu Inklusi yang bisa dikunjungi para peserta, bisa di sela-sela mengikuti kegiatan Temu Inklusi ataupun setelah mengikuti Temu Inklusi. Berikut ini kami rangkum beberapa tempat wisata yang memungkinkan untuk diakses para peserta temu Inklusi:

Menelusuri Mitos KK-26

Di dusun Karang Kenek, desa Olean, terdapat satu mitos yang sering dibicarakan orang. Konon di dusun tersebut, beredar mitos bahwa di dusun tersebut hanya bisa dihuni oleh 26 Kepala Keluarga. Dari situlah dusun Kenek, dikenal juga dengan dusun mistis. Alih-alih merasa takut, masyarakat menilai mistifikasi yang ada di dusunnya, merupakan nilai tradisi budaya yang perlu dipertahankan dan dikenalkan ke masyarakat luas.

Seperti apa sih cerita lengkap yang terjadi di dusun Kenek yang dikenal mistis tersebut?

Para peserta Temu Inklusi, selain bercengkrama dengan amsyarakat sekitar, juga bisa menggali cerita mistis yang berkembang di dusun Karang Kenek. Jarak yang ditempuh dari lokasi Temu Inklusi ke Dusun Karang Kenek tidak begitu jauh. Para peserta hanya butuh menempuh perjalanan sekira 5 menit menggunakan kendaraan dan 22 menit berjalan kaki.

Wisata Pabrik Gula

Selain mengulik mitos tentang Dusun Karang Kenek atau KK-26, para peserta Temu Inklusi juga bisa mampir di salah satu wisata peninggalan zaman kolonial Belanda, yaitu Wisata Pabrik Gula. Wisata Pabrik Gula Olean Situbondo adalah salah satu tempat wisata yang berada di jalan Laksda Adi Sucipto, Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Indonesia.

Wisata Pabrik Gula Olean menawarkan landskap wisata perkebunan tebu yang ada di sana menggunakan sebauh lokomotif yang dikhususkan untuk wisata. Para peserta Temu Inklusi, bisa mlipir dan menjelajah wisata agrobis dan heritage tersebut, dengan teman-teman ataupun dengan romobongan lainnya.

Ada Afirka di Taman Nasional Baluran

Dari Wisata Pabrik Gula peninggalan Belanda, para peserta Temu Inklusi bisa melanjutkan rekreasinya ke salah satu Wisata yang juga ramai dikunjungi wisatawan, yaitu Taman Nasional Baluran. Wisata Taman Nasional Baluran adalah salah satu tempat wisata alam yang berada di desa Wono Rejo, Kecamatan Banyu putih, kabupaten Situbondo , provinsi Jawa Timur , negara Indonesia.

Beberapa orang yang pernah berkunjung kesana merasa, berwisata di Taman Nasional baluran serasa berada di padang rumput tanah Afrika yang luas. Hal itulah yang membuat Taman Nasional tersebut dikenal juga sebagai Afica Van Java. Para peserta bisa berswa foto dengan keluarga ataupun dengan kerabat dan romobongan lainnya.

Sebenarnya di baluran sendiri bukan hanya ada Taman Nasional Baluran saja, namun juga ada wisata lain yang “sekali dayung dua pulang terlampaui”. Para peserta juga bisa berkunjung ke wisata lain yang terdapat di sana seperti, Goa Jepang, Hutan Evergreen, dan Pantai Bama Baluran.

Melepas Lelah di Pantai Pasir Putih

Setelah dari pagi berkeliling ke beberapa tempat wisata, para peserta Temu Inklusi bisa berlabuh di salah satuu tempat wisata yang tak kalah ramai dan sering dikujungi wisatawan, yaitu Pantai Pasir Putih untuk melepas Lelah ataupun sekadar mengisi perut setelah seharian berkeliling.

Pantai Pasir Putih adalah salah satu tempat wisata Pantai yang berada di desa Kembang Sambi Kecamatan Bungatan, kabupaten Situbondo. Sebagaimana namanya, Pantai pasir Putih menyuguhkan hamparan laut dan pasir yang berwarna putih. Para pengunjung bisa menikmani sapuan angin ataupun bermain dan berlari di sepanjang pantai seperti di film-film. Itulah beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi para peserta Temu Inklusi. Jadi, jangan sampai terlewat ya, segera daftar untuk menjadi bagian dari Temu Inklusi ke 5 tahun 2023 di Situbondo.[]

Ngaji Inklusi untuk Menyambut Temu Inklusi ke 5 2023 di Situbondo

Ngaji Inklusi untuk Menyambut Temu Inklusi ke 5 2023 di Situbondo

Temuinklusi,- Setelah peluncuran pada beberapa bulan lalu dan disusul dengan beberapa kegiatan lainnya, kini Temu Inklusi menyelenggarakan kegiatan dalam bingkai Ngaji Inklusi: Olean Bersholawat bersama Majelis Sholawat Sokarajjeh pada Selasa, 16 Mei 2023. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari menyambut gelaran Temu Inklusi ke 5 tahun 2023 di Situbondo yang akan dilaksanakan pada 31 Juli- 2 Agustus 2023.

Ngaji Inklusi dihadiri sekira ribuan orang yang datang dari berbagai daerah. Ada yang datang dengan sanak saudara dan ada pula yang bersama dengan komunitas, baik difabel ataupun masyarakat umum. Mereka duduk bersila dan turut melantuntan shalawat yang dipimpin oleh Majelis sholawat Sokarajjeh.

Sebagaimana di berbagai kegiatan keagamaan, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan dilanjut dengan sholawat. Luluk Ariyantiny yang di kegaiatn tersebut menjadi salah satu pembawa acara dalam memandu jalannya semua sesi yang ada di atas panggung.

“Sebelum dimulai, saya mewakili panitia menyampaikan orienatsi mobilitas selama proses kegiatan ini. Saya mulai dari adanya penerjemah isyarat, oleh mas Lana,” tuturnya di hadapan para jemaah Ngaji Inklusi.

Mansyur Ali, ketua panitia lokal dari Majelis Bersholawat Olean menuturkan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih bagi beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan pengajian tersebut. Dia berharap kegiatan tersebut menjadi semangat dalam menyambut dan menggelar Temu Inklusi ke 5 tahun 2023.

Selain itu, Joni Yulianto perwakilan dari Panitia Nasional Temu Inklusi mengatakan dari Temu Inklusi ini menempatkan keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari masyarakat yang setara.

“Bisa sekolah, bekerja, berkarya sebagaimana masyarakat sewajarnya,” lanjutnya.

Ansori, kepala desa Olean juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih bagi berbagai pihak yang turut mendukung semua kegiatan Temu Inklusi. Dia berharap Temu Inklusi memberikan pelajaran bagi masyarakat Situbondo dan di desa Olean khususnya dalam memandang difabel. “Saya berharap, ini jadi pelajaran bagi kita semua, khususnya desa Olean bahwa difabel setara,” pungkasnya.[]