Penjelasan apa itu pendidikan inklusi, dan beberapa elemen² yang terkait.Komponen yang bisa mendukung suksesnya program pendidikan inklusif.Implementasi inklusif di daerah.Kewajiban² pemerintah daerah.Serta perannya. Narasumber dari ibu ufa yayasan patah hati, dan dinas sosial jatim,dan ibu Tita srihayati via daring dari dinas nasional, Bertujuan untuk memberikan layanan yang sama, mewujudkan kesetaraan antar sesama,Dalam sesi tanya tawab ini dilakukan dengan menanyakan seluruh pertanyaan dari peserta sekaligus dan dijawab langsung oleh narasumbernya secara sistematis yaitu dijawab oleh yang berpengalaman dan ahlinya.“Pendidikan inklusi adalah lebih baik dari pendidikan ikseklusif.”Sekolah inklusif bukan lah sekolah untuk anak yang berkebutuhan khusus tapi sekolah inklusif adalah pendekatan kepada anak-anak khusus.Kegiatan diselingi oleh icebreaking dari peserta perenpuan. Untuk melemas ka suasana yang mulai jenuh karena berdiam diri beberapa jam.Setelah dilakukan tanya jawab yang tematik, agenda dilanjutkan dengan shering antar peserta divabel dan narasumber yang berasal dari sebuah yayasan patah hati ibu ufa. Dan didapatkan beberapa keluhan-keluhan permasalahan yang pernah dihadipi atau dialami oleh peserta terkait masalah pendidika itu sendiri masih ada banyak yang harus di benahi oleh pemerintah itu sendiri.
Kawan-kawan media, berikut Berikut ini Panduan TI 5 2023 yang bisa membantu dan memandu peserta selama di lingkungan Penyelenggaraan Temu Inklusi. Ada beberapa informasi penting di dalamnya, seperti Rundown, denah, dan beberapa penjelasan lainnya.
Panduan ini disusun menyesuaikn dengan situasi, kondidi dan lingkungan Sekitar Pondok Pesantren Salfiyah Safi’iyah sebagai Tuan Rumah.
Acara Temu Inklusi 2023 sebentar lagi akan digelar 31 Juli – 2 Agustus 2023 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, desa Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.
Sudah menjadi tradisi Temu Inklusi digelar setiap dua tahun melibatkan semua komponen termasuk relawan. Kali ini kami mengajak para relawan untuk berkontribusi mensukseskan acara yang menjadi dambaan desa khususnya kalangan penyandang disabilitas. Tahun ini panitia Temu Inklusi membutuhkan relawan khusus Juru Bahasa Isyarat yang terdekat yang memiliki kriteria:
Memiliki pengalaman menjadi Juru Bahasa Isyarat selama 6 bulan
Tinggal dekat lokasi
Mampu bekerja mandiri atau tim
Mobilitas mandiri
Komunikatif
Adaptif, bekerja secara fleksibel selain sebagai JBI
Berkomitmen mensukseskan acara
Fasilitas:
Panitia menyediakan akomodasi homestay dan konsumsi selama acara berlangsung
Bagi yang tidak dekat lokasi panitia terbuka menerima dan tidak menyediakan biaya transportasi dari rumah ke tempat acara, kecuali jika ada kendaraan rombongan, relawan bisa diikutsertakan.
Disediakan sertifikat
Jika melebihi kuota relawan JBI, panitia akan melakukan seleksi.
Temu Inklusi,- Panitia Nasional Temu Inklusi merespon kesalah pahaman informasi yang beredar. Perubahan rencana penyelenggaraan Temu Inklusi ke 5 yang memindahkan lokasi penyelenggaraan Temu Inklsui merupakan keputusan panitia.
Perubahan rencana penyelengaraan Temu Inklusi ke 5 juga menimbang keputusan Kepala Desa Olean yang menyatakan bahwa desa Olean mengundurkan diri dari gelaran Temu Inklusi ke 5. Keputusan Kepala Desa tersebut disampaikan saat rapat koordinasi panitia di Kantor Desa Olean, Senin 3 Juli 2023.
Suharto, direktur Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia menegaskan Temu Inklusi tetap berjalan dengan dukungan dari berbagai pihak melalui kerja kolaborasi. Saat ini panitia berupaya menata dan mengomunikasikan ulang rencana dan persiapan yang sudah ada sebelumnya.
“Menyikapi pengunduran diri desa Olean, kami gerak cepat agar Temu Inklusi tetap berjalan. Karena ini bukan hanya tentang hadir dan tidaknya Presiden. Tapi soal komitmen dan mimpi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih Inklusif,” tandas Suharto saat Konferensi Pers di Sekretariat PPDiS, Selasa, 11 Juli 2023.
Suharto menegaskan, Temu Inklusi Nasional merupakan inisiatif dari para pegiat isu difabel, mulai dari aktivis, organisasi, pemerintah daerah, desa dan masyarakat sipil. Temu Inklusi menjadi ruang bersama, bukan hanya Desa ataupun Pemda tapi juga masyarakat yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif. Suharto berharap Temu Inklusi Nasional ini menjadi wahana bertemunya masyarakat difabel dengan pemerintah sebagai pemangku kepentingan, mulai dari desa sampai pusat.
“Sebelum rencana di Situbondo, Temu Inklusi sudah berjalan di tahun 2014 di Desa Sendangtirto, Kabupaten Sleman. Di tahun 2016 di Desa Sidorejo, Kulon Progo, tahun 2018 di desa Plembutan, kabupaten Gunungkidul, dan di tahun 2020 secara daring,” tuturnya.
Suharto melanjutkan, pada penyelenggaraan Temu Inklusi di tahun 2016 dihadiri oleh Menteri Sosial. Sedangkan pada Temu Inklusi 2020, dihadiri oleh Wakil Presiden dan kementerian. Pada penyelenggaraan Temu Inklusi ke 5, panitia berusaha mengupayakan Presiden Republik Indonesia hadir di Temu Inklusi.
“Sekali lagi ini bukan janji, tapi kami berusaha, berupaya, berkoordinasi agar Presiden bisa datang ke Temu inklusi,” imbuhnya.
Luluk Ariyantiny, Direktur PPDiS, mengatakan bahwa PPDiS sebagai bagian dari penyelenggara Temu Inklusi mendukung keputusan Panitia Nasional yang sudah mempersiapkan banyak untuk rencana pelaksanaan Temu Inklusi.
“Kami sudah mendapatkan alternatif di pondok pesantren. Dan desa-desa sekitar. Kami tetap berharap alun-alun dan aula kabupaten Situbondo bisa digunakan untuk Temu Inklusi,” pungkasnya.[]
Temu Inklusi akan kembali diselenggarakan pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus 2023 Di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur. Berbagai rencana kegiatan sedang dirancang oleh panitia pelaksana agar event sekali 2 tahun ini berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik pula bagi penyandang disabilitas demi terwujudnya indonesia inklusif 2030. Ada sekitar 3000 orang yang diperkirakan akan hadir dalam kegiatan temu inklusi ini, adapun tema yang diusung oleh penyelenggara adalah “BERDAYA DALAM KERAGAMAN MENUJU INDONESIA INKLUSIF 2030”. Salah satu event yang akan digelar dalam temu inklusi 2023 ini adalah Appreciative Inquiry.
Apa Itu Appreciative Inquiry
Appreciative Inquiry adalah sebuah forum untuk mengapresiasi dan berbagi gagasan atau pengalaman kerja dari semua pihak untuk mewujudkan indonesia inklusif, Sesi ini didedikasikan sebagai ruang untuk saling berbagi keberhasilan, temuan dan inovasi atas kerja-kerja DPO, CSO, lembaga penegak hukum, pemerintah daerah maupun kelompok lainnya dalam turut menciptakan, mempromosikan serta mendukung inisiatif inklusi bagi difabel. Sesuai dengan tema Temu Inklusi 2023, maka Appreciative Inquiry kali akan berkaitan dengan keberdayaan difabel di tengah-tengah keragaman yang dimiliki Indonesia, termasuk keragaman pada difabel, pada akhirnya berdaya nya difabel dalam keragaman dianggap sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Inklusif 2030.
Apa Tujuannya ?
Appreciative Inquiry pada temu inklusi 2023 dilaksanakan dengan tujuan :
Mempertemukan gagasan dari semua pihak mengenai keberdayaan difabel dalam keragaman
Mempertemukan pengalaman kerja dari semua pihak mengenai keberdayaan difabel dalam keragaman
Mendapatkan pembelajaran dari gagasan dan pengalaman kerja semua pihak yang telah maupun sedang mewujudkan keberdayaan difabel dalam keragaman untuk mewujudkan indonesia inklusif 2030.
Memberikan apresiasi kepada semua pihak yang memiliki gagasan dan pengalaman kerja dan semua pihak yang berkomitmen untuk terus melakukan kerja-kerja pemberdayaan dalam keragaman demi terwujudnya indonesia inklusif 2030.
Kapan Dilaksanakan ?
Appreciative Inquiry akan dilaksanakan pada hari pertama Temu Inklusi Nasional 2023 yaitu pada hari Senin 31 Juli 2023, pukul 13.00 – 16.30 Di Ruang baluran Pendopo kantor Bupati Kabupaten Situbondo.
Bentuk Kegiatan ?
Adapun Appreciative Inquiry pada temu inklusi 2023 kali ini diselenggarakan dengan cara, masing-masing peserta akan mempresentasikan gagasan dan atau pengalaman kerjanya melalui video pendek dengan durasi minimal 7 menit dan maksimal 10 menit. Video yang berdurasi 7 sampai dengan 10 menit tersebut menceritakan tentang :
Latar belakang atau alasan yang mendasari kenapa praktik baik dilakukan.
Proses praktik baik atau keberdayaan yang dilakukan oleh semua pihak, baik oleh difabel atau pihak lain yang melibatkan difabel
Hasil praktik baik atau keberdayaan, menceritakan hasil dari proses keberdayaan yang telah atau sedang dilakukan.
Video pendek tersebut sama halnya dengan film dokumenter, diharapkan video dari masing-masing peserta mampu menceritakan suatu kejadian atau realitas melalui fakta dan data. Pada akhirnya, video tersebut mampu menginspirasi banyak pihak untuk melakukan kerja-kerja pemberdayaan dalam keragaman demi terwujudnya indonesia inklusif 2030. Bagi video yang lulus seleksi, akan ditayangkan pada forum Appreciative Inquiry dan setelah video ditayangkan akan dilanjutkan diskusi tanya jawab.
Seleksi Peserta
Panitia Appreciative Inquiry terlebih dahulu akan menyampaikan undangan dan formulir pendaftaran kepada semua calon peserta dan bagi calon peserta yang telah mendaftar wajib melampirkan video pendeknya kepada panitia. Untuk selanjutnya, video tersebut akan dinilai terlebih dahulu oleh panitia sebagai salah satu rangkaian dalam proses seleksi peserta Appreciative Inquiry. Sedangkan untuk jumlah peserta, panitia hanya akan menerima maksimal 7 peserta. Bagi yang tidak lulus seleksi, videonya tetap akan ditanyangkan oleh panitia pada situs https://temuinklusi.sigab.org. Dan flatform media yang dimiliki oleh panitia, seperti instagram, facebook, twitter dan youtube.
Informasi Pendaftaran
Bagi lembaga atau individu yang tertarik dan berminat untuk berpartisipasi sebagai presenter dan bersedia membuat video dengan durasi 7 – 10 menit, silahkan mendaftar dan upload videonya melalui link berikut ini :
Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 15 Juli 2023, sedangkan pengumuman pendaftar yang lolos tanggal 18 Juli 2023. Untuk informasi lebih jelasnya, silahkan hubungi panitia : Sarli Zulhendra dengan Nomor 081321165900.