Aroma Semerbak Pesantren, Meneguk Cawan Kebersamaan Dengan Difabel

Aroma Semerbak Pesantren, Meneguk Cawan Kebersamaan Dengan Difabel

Oleh: Zaehol Fatah
(Dosen Biasa Universitas Ibrahimy Situbondo, Kaum S3TV)

Sudah satu Abad lebih Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo (Pesantren Sukorejo) mengarungi perjuangan. Banyak peristiwa besar yang ditorehkan dalam lembar-lembar rekam jejak kehidupan berbangsa dan bernegara. Di antara Peristiwa Besar di Pesantren Sukorejo yaitu tahun 1983 dilaksanakan ‘Musyawarah Nasional Alim Ulama’ yang mendeklarasikan hubungan Pancasila dan Islam. Menerima Asas tunggal Pancasila pada tahun 1984 melalui ‘Muktamar NU Ke-27’. Menjadi tempat ‘Muktamar Pemikiran Islam’ di tahun 2008. Kemudian menjadi Pelopor Pesantren yang mempunyai dukungan kepada Kesastraan dengan digelarnya ‘Muktamar Sastra’ tahun 2018.

Dan pada 31 Juli 2023 sampai dengan 2 Agustus 2023 menjadi tempat ‘Temu Inklusi Nasional ke-5’ yang menjadi Musyawarah dan Seminar Nasional untuk melahirkan rekomendasi-rekomendasi keberpihakan kepada masyarakat difabel dalam kebijakan Pemerintah Republik Indonesia.

Hal ini sontak membuat banyak mata terbelalak melihat ke seantero Pesantren Sukorejo, tercengang dan heran bahwa Pesantren punya kepedulian kemanusiaan, memberikan uluran tangan terbuka untuk menyambut, yang kemudian ditempati jiwa-jiwa dan pikiran-pikiran yang melahirkan kesepakatan nasional bagi kaum difabel. Herannya, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy sebagai Pengasuh Pesantren baru menerima pengajuan sekitar dua pekan sebelum pelaksanaan. Tentu ini menandakan kesigapan dan kekuatan perangkat Pesantren untuk melaksanakan kegiatan Nasional.

Gegap-gempita auditorium Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo (01/08) demikian menggemuruh. Para peserta Temu Inklusi Nasional #5 menyambut kedatangan Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansah) beserta Bupati Situbondo (Karna Suswandi) untuk membuka acara Temu Inklusi Nasional ke-5.

Masih ingat tentang Hellen Kelller (1903) yaitu sosok fenomenal difabel netra dan sekaligus difabel rungu yang mendobrak batasan dirinya, menyatakan “Semua manusia yang terlahir memiliki kelebihan masing-masing”. Tokoh advokasi Difabel yang melahirkan autobiografi Story of My Life dan karya The Word I Live yang diterjemahkan ke dalam 50 bahasa yang dicatat dalam perjalanan sejarah.

Dalam Opening Ceremony, Gubernur Jawa Timur (01/08) menyampaikan, “Ini Pesantren merah putih, ini Pesantren yang mengajarkan keseimbangan bagaimana kedalaman agama membarengi dalam proses menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Pungkasnya heroik dan bersemangat.

Sementara itu, jauh-jauh hari sebelumnya KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy membakar semangat, “Keterbatasan fisik jangan menjadi penghalang untuk berjuang dan berkhidmah (mengabdi) “. Dalam Pembukaan Temu Inklusi Nasional Ke-5, suami dari Nyai Hj. Nur Sari As’adiyah ini menyampaikan bahwa penting Pondok Pesantren melahirkan Fiqh Difabel melalui kajian mahasantri Ma’had Aly.

Banyak Rekomendasi yang dilahirkan dalam Temu Inklusi ke-5 ini. Di antaranya untuk Presiden Republik Indonesia melalui Gubernur Jawa Timur yang sebelumnya dibaca terlebih dahulu oleh Luluk Ariyantini selaku Ketua PPDis Situbondo, dan Safaruddin selaku Ketua Gema Disabilitas Sumatera. Di antara rekomendasi tersebut yaitu “Agar inklusi difabel sebagai arus utama di semua sektor dicantumkan sebagai bagian dalam RPJPN Menuju Indonesia Emas tahun 2045, yang penjabaran pelaksanaannya diterjemahkan melalui Rencana Aksi Nasional dan Daerah Penyandang Disabilitas.”.

Temu Inklusi Nasional ke-5 memang sudah selesai. Hari ini (03/08) Semua Panitia Nasional sudah persiapan pulang setelah menyelesaikan tugas-tugas finishing. Meskipun peserta dari berbagai Nusantara seperti Sumatera, Jogjakarta, Nusa Tenggara Timur, dan daerah lainnya rata-rata sudah pulang (02/08), namun masih terasa saja aroma Pesantren semerbak pada nilai-nilai kemanusiaan, serta menjadi kisah diskusi kepuasan dan kebahagiaan para difabel dalam perjalanan pulang setelah beberapa hari mengenal Pesantren dalam Temu Inklusi ini. Situasi beberapa Whatsapp Groups masih ramai untuk mengapresiai dan saling berucap terima kasih atas layanan terbaiknya.

Mengaji Perang, Berguru Kepada Para Difabel

Mengaji Perang, Berguru Kepada Para Difabel

Oleh : Zaehol Fatah
(Dosen Biasa Universitas Ibrahimy, Kaum S3TV)

Angkasa Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo yang ditempati santri belajar 20 ribu lebih meraung-raung, pesawat tempur dan helikopter menampakkan keperkasaan sebagai mesin perang. Para tentara tumblek-blek berada di tanah Harimau yang dahulu dibuat takluk dan patuh oleh KHR. Syamsul Arifin dan KHR. As’ad Syamsul Arifin, binatang buas yang menjelma jadi sahabat yang menjaga pesantren, menjadi binatang humanis, beperan sebagai taring harimau dalam sejarah kemanusiaan. Para abdhi negara jiwa korsa ini sedang Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2023 untuk berlatih kemampuan menjaga NKRI.

Sementara itu, layaknya situasi bayang-bayang perang, Temu Inklusi Nasional #5 digelar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah dalam tanggal 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2023. Dengan melihat 700an disabilitas yang hadir, terbayang kembali bahwa perang memang tidak layak tumbuh di muka bumi ini, karena dengan perang banyak orang menderita dan terlantar bahkan mati percuma, ada juga yang menjadi difabel bukan dari lahir, tapi ditimbulkan oleh ketamakan-angkara manusia, atas nama kepentingan penjajahan dan penghilangan kemanusiaan.

Taruhlah kisah perang Badar yang membela hak-hak dan kehormatan kaum muslimin dari keberingasan kaum Quraisy aliran petang, Ada juga perang Paregreg, perang saudara di era Majapahit. Pada saat Hiroshima dan Nagasaki dibom nuklir luluh lantak karena buah keilmuan Albert Einstein yang menelorkan Bom Atom, atau perang Padri saat Imam Bonjol, atau Perang Diponegoro untuk membela kehormatan, melawan kehinaan dan menjunjung martabat Ibu Pertiwi dari ambisius pejajah Belanda.

Sebentar lagi, rakyat Indonesia akan merayakan kemerdekaan Republik ini ke-78. Serasa ingatan perang kemerdekaan 350-an tahun terasa menggigit perasaan, dan mencabik-cabik jiwa. Merdeka lahir batin dari semua penindasan merupakan anugerah tak terhitung dan wajib disyukuri, karena dengan merdeka Indonesia menjadi sajadah kehidupan kaum beragama untuk beribadah dan bertoleransi.

Baginda Nabi Muhâmmâd saw. telah memberikan contoh kongkrit, bagaimana beliau hadir dan berkehidupan dengan memberikan peran dan tugas pada sahabat disabilitas. Ada Abdullah bin Mas’ud difabel fisik yang pemberani, menjadi penghafal Al Hadist, penghafal dan penafsir Al-Qur’an yang sekaligus menjadi guru. Disebut pula difabel netra sang muadzin Shubuh Abdullah bin Ummi Maktum. Disebut pula Difabel hidung karena perang Aefajah bin Sa’ad dengan perhatian diminta oleh Baginda Nabi Muhâmmâd saw. menggunakan hidung emas agar menjadi kebaikan, dan tidak busuk secara medis.

Tidak sedikit, ilmuan difabel yang menginspirasi dan punya peran. Thomas Alva Edison merupakan penemu lampu pijar, memiliki 1.000 hak paten, memiliki keterbatasan mental tidak bisa membaca sampai usianya 12 tahunan. Bahkan tokoh pluralisme Gus Dur mengalami disabilitas glaukoma yang membatasi kemampuan penglihatannya.

Difabel fisik dan organ tubuh hadir dalam pentas kehidupan untuk memberikan pemikiran, tindakan kasih sayang nyata dan hikmah dalam persaudaraan kemanusiaan. Difabel fisik dan organ tubuh justru memberikan pembelajaran bahwa manusia haruslah melahirkan kebersamaan dan saling tolong menolong, gotong royong serta memberikan peran yang sama pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Namun di sisi lain yang wajib diwaspadai walaupun sempurna fisik, difabel ruhani, disabilitas ketulusan lebih berbahaya dalam kehidupan perjalanan di republik ini. Karena disabilitas-disabilitas inilah yang akan menggiring masyarakat masuk kepada ketamakan, individualisme, keterkoyakan dengan pembangunan melalui monopoli, atau korupsi. Difabel kejujuran, difabel giat, difabel Ikhlas, difabel akhlak justru menjadi ancaman laten dan dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar yaitu rusaknya tatanan dunia nyata atau digital.

Puji Tuhan YME., yang memberikan kasih sayang antar makhluknya, belajar memanusiakan manusia kepada sahabat difabel merupakan jalan damai dan bemanfaat untuk Bumi yang kian menua ini.

Jabatan dan gelar apapun akan menjadi afkir bila tak mampu mendorong nilai-nilai kemanusiaan dan keadaban. Sahabat difabel mari sambut hari-hari esok inklusif dengan harapan dan keyakinan bahwa hidup ini akan lebih bermanfaat dan mampu berkarya. Selamat bermusyawarah Nasional sahabat-sahabat Difabel. I love you all, and God bless you.

Pendidikan inklusif sebagai langkah strategis menuju indonesia inklusif.

Pendidikan inklusif sebagai langkah strategis menuju indonesia inklusif.

Penjelasan apa itu pendidikan inklusi, dan beberapa elemen² yang terkait.Komponen yang bisa mendukung suksesnya program pendidikan inklusif.Implementasi inklusif di daerah.Kewajiban² pemerintah daerah.Serta perannya.
Narasumber dari ibu ufa yayasan patah hati, dan dinas sosial jatim,dan ibu Tita srihayati via daring dari dinas nasional, Bertujuan untuk memberikan layanan yang sama, mewujudkan kesetaraan antar sesama,Dalam sesi tanya tawab ini dilakukan dengan menanyakan seluruh pertanyaan dari peserta sekaligus dan dijawab langsung oleh narasumbernya secara sistematis yaitu dijawab oleh yang berpengalaman dan ahlinya.“Pendidikan inklusi adalah lebih baik dari pendidikan ikseklusif.”Sekolah inklusif bukan lah sekolah untuk anak yang berkebutuhan khusus tapi sekolah inklusif adalah pendekatan kepada anak-anak khusus.Kegiatan diselingi oleh icebreaking dari peserta perenpuan. Untuk melemas ka suasana yang mulai jenuh karena berdiam diri beberapa jam.Setelah dilakukan tanya jawab yang tematik, agenda dilanjutkan dengan shering antar peserta divabel dan narasumber yang berasal dari sebuah yayasan patah hati ibu ufa. Dan didapatkan beberapa keluhan-keluhan permasalahan yang pernah dihadipi atau dialami oleh peserta terkait masalah pendidika itu sendiri masih ada banyak yang harus di benahi oleh pemerintah itu sendiri.

Panduan untuk Peserta Temu Inklusi #5

Panduan untuk Peserta Temu Inklusi #5

Kawan-kawan media, berikut Berikut ini Panduan TI 5 2023 yang bisa membantu dan memandu peserta selama di lingkungan Penyelenggaraan Temu Inklusi. Ada beberapa informasi penting di dalamnya, seperti Rundown, denah, dan beberapa penjelasan lainnya.

Panduan ini disusun menyesuaikn dengan situasi, kondidi dan lingkungan Sekitar Pondok Pesantren Salfiyah Safi’iyah sebagai Tuan Rumah.

Rekruitmen Relawan JBI Temu Inklusi 2023

Rekruitmen Relawan JBI Temu Inklusi 2023

Acara Temu Inklusi 2023 sebentar lagi akan digelar 31 Juli – 2 Agustus 2023 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, desa Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur. 

Sudah menjadi tradisi Temu Inklusi digelar setiap dua tahun melibatkan semua komponen termasuk relawan. Kali ini kami mengajak para relawan untuk berkontribusi mensukseskan acara yang menjadi dambaan desa khususnya kalangan penyandang disabilitas. 
Tahun ini panitia Temu Inklusi membutuhkan relawan khusus Juru Bahasa Isyarat yang terdekat yang memiliki kriteria:

  1. Memiliki pengalaman menjadi Juru Bahasa Isyarat selama 6 bulan 
  2. Tinggal dekat lokasi 
  3. Mampu bekerja mandiri atau tim
  4. Mobilitas mandiri
  5. Komunikatif
  6. Adaptif, bekerja secara fleksibel selain sebagai JBI 
  7. Berkomitmen mensukseskan acara

Fasilitas:

  • Panitia menyediakan akomodasi homestay dan konsumsi selama acara berlangsung
  • Bagi yang tidak dekat lokasi panitia terbuka menerima dan tidak menyediakan biaya transportasi dari rumah ke tempat acara, kecuali jika ada kendaraan rombongan, relawan bisa diikutsertakan.
  • Disediakan sertifikat 
  • Jika melebihi kuota relawan JBI, panitia akan melakukan seleksi. 

Pendaftaran paling lambat  25  Juli 2023

Pers Rilis: Respon Panitia Nasional Terkait Perubahan Penyelenggaraan Temu Inklusi ke 5 2023 di Situbondo

Pers Rilis: Respon Panitia Nasional Terkait Perubahan Penyelenggaraan Temu Inklusi ke 5 2023 di Situbondo

Temu Inklusi,- Panitia Nasional Temu Inklusi merespon kesalah pahaman informasi yang beredar. Perubahan rencana penyelenggaraan Temu Inklusi ke 5 yang memindahkan lokasi penyelenggaraan Temu Inklsui merupakan keputusan panitia.

Perubahan rencana penyelengaraan Temu Inklusi ke 5 juga menimbang keputusan Kepala Desa Olean yang menyatakan bahwa desa Olean mengundurkan diri dari gelaran Temu Inklusi ke 5. Keputusan Kepala Desa tersebut disampaikan saat rapat koordinasi panitia di Kantor Desa Olean, Senin 3 Juli 2023.

Suharto, direktur Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia menegaskan Temu Inklusi tetap berjalan dengan dukungan dari berbagai pihak melalui kerja kolaborasi. Saat ini panitia berupaya menata dan mengomunikasikan ulang rencana dan persiapan yang sudah ada sebelumnya.

“Menyikapi pengunduran diri desa Olean, kami gerak cepat agar Temu Inklusi tetap berjalan. Karena ini bukan hanya tentang hadir dan tidaknya Presiden. Tapi soal komitmen dan mimpi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih Inklusif,” tandas Suharto saat Konferensi Pers di Sekretariat PPDiS, Selasa, 11 Juli 2023.

Suharto menegaskan, Temu Inklusi Nasional merupakan inisiatif dari para pegiat isu difabel, mulai dari aktivis, organisasi, pemerintah daerah, desa dan masyarakat sipil. Temu Inklusi menjadi ruang bersama, bukan hanya Desa ataupun Pemda tapi juga masyarakat yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif. Suharto berharap Temu Inklusi Nasional ini menjadi wahana bertemunya masyarakat difabel dengan pemerintah sebagai pemangku kepentingan, mulai dari desa sampai pusat.

“Sebelum rencana di Situbondo, Temu Inklusi sudah berjalan di tahun 2014 di Desa Sendangtirto, Kabupaten Sleman. Di tahun 2016 di Desa Sidorejo, Kulon Progo, tahun 2018 di desa Plembutan, kabupaten Gunungkidul, dan di tahun 2020 secara daring,” tuturnya.

Suharto melanjutkan, pada penyelenggaraan Temu Inklusi di tahun 2016 dihadiri oleh Menteri Sosial. Sedangkan pada Temu Inklusi 2020, dihadiri oleh Wakil Presiden dan kementerian. Pada penyelenggaraan Temu Inklusi ke 5, panitia berusaha mengupayakan Presiden Republik Indonesia hadir di Temu Inklusi.

“Sekali lagi ini bukan janji, tapi kami berusaha, berupaya, berkoordinasi agar Presiden bisa datang ke Temu inklusi,” imbuhnya.

Luluk Ariyantiny, Direktur PPDiS, mengatakan bahwa PPDiS sebagai bagian dari penyelenggara Temu Inklusi mendukung keputusan Panitia Nasional yang sudah mempersiapkan banyak untuk rencana pelaksanaan Temu Inklusi.

“Kami sudah mendapatkan alternatif di pondok pesantren. Dan desa-desa sekitar. Kami tetap berharap alun-alun dan aula kabupaten Situbondo bisa digunakan untuk Temu Inklusi,” pungkasnya.[]

Pendaftaran Appreciative Inquiry

Pendaftaran Appreciative Inquiry

Temu Inklusi akan kembali diselenggarakan pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus 2023 Di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur. Berbagai rencana kegiatan sedang dirancang oleh panitia pelaksana agar event sekali 2 tahun ini berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik pula bagi penyandang disabilitas demi terwujudnya indonesia inklusif 2030. Ada sekitar 3000 orang yang diperkirakan akan hadir dalam kegiatan temu inklusi ini, adapun tema yang diusung oleh penyelenggara adalah “BERDAYA DALAM KERAGAMAN MENUJU INDONESIA INKLUSIF 2030”. Salah satu event yang akan digelar dalam temu inklusi 2023 ini adalah Appreciative Inquiry.

Apa Itu Appreciative Inquiry

Appreciative Inquiry adalah sebuah forum untuk mengapresiasi dan berbagi gagasan atau pengalaman kerja dari semua pihak untuk mewujudkan indonesia inklusif, Sesi ini didedikasikan sebagai ruang untuk saling berbagi keberhasilan, temuan dan inovasi atas kerja-kerja DPO, CSO, lembaga penegak hukum, pemerintah daerah maupun kelompok lainnya dalam turut menciptakan, mempromosikan serta mendukung inisiatif inklusi bagi difabel. Sesuai dengan tema Temu Inklusi 2023, maka Appreciative Inquiry kali akan berkaitan dengan keberdayaan difabel di tengah-tengah keragaman yang dimiliki Indonesia, termasuk keragaman pada difabel, pada akhirnya berdaya nya difabel dalam keragaman dianggap sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Inklusif 2030.

Apa Tujuannya ?

Appreciative Inquiry pada temu inklusi 2023 dilaksanakan dengan tujuan :

  1. Mempertemukan gagasan dari semua pihak mengenai keberdayaan difabel dalam keragaman 
  2. Mempertemukan pengalaman kerja dari semua pihak mengenai keberdayaan difabel dalam keragaman
  3. Mendapatkan pembelajaran dari gagasan dan pengalaman kerja semua pihak yang telah maupun sedang mewujudkan keberdayaan difabel dalam keragaman untuk mewujudkan indonesia inklusif 2030. 
  4. Memberikan apresiasi kepada semua pihak yang memiliki gagasan dan pengalaman kerja dan semua pihak yang berkomitmen untuk terus melakukan kerja-kerja pemberdayaan dalam keragaman demi terwujudnya indonesia inklusif 2030.

Kapan Dilaksanakan ?

Appreciative Inquiry akan dilaksanakan pada hari pertama Temu Inklusi Nasional 2023 yaitu pada hari Senin 31 Juli 2023, pukul 13.00 – 16.30 Di Ruang baluran Pendopo kantor Bupati Kabupaten Situbondo.

Bentuk Kegiatan ?

Adapun Appreciative Inquiry pada temu inklusi 2023 kali ini diselenggarakan dengan cara, masing-masing peserta akan mempresentasikan gagasan dan atau pengalaman kerjanya melalui video pendek dengan durasi minimal 7 menit dan maksimal 10 menit. Video yang berdurasi 7 sampai dengan 10 menit tersebut menceritakan tentang : 

  1. Latar belakang atau alasan yang mendasari kenapa praktik baik dilakukan.
  2. Proses praktik baik atau keberdayaan yang dilakukan oleh semua pihak, baik oleh difabel atau pihak lain yang melibatkan difabel
  3. Hasil praktik baik atau keberdayaan, menceritakan hasil dari proses keberdayaan yang telah atau sedang dilakukan.

Video pendek tersebut sama halnya dengan film dokumenter, diharapkan video dari masing-masing peserta mampu menceritakan suatu kejadian atau realitas melalui fakta dan data. Pada akhirnya, video tersebut mampu menginspirasi banyak pihak untuk melakukan kerja-kerja pemberdayaan dalam keragaman demi terwujudnya indonesia inklusif 2030. Bagi video yang lulus seleksi, akan ditayangkan pada forum Appreciative Inquiry dan setelah video ditayangkan akan dilanjutkan diskusi tanya jawab.

Seleksi Peserta

Panitia Appreciative Inquiry terlebih dahulu akan menyampaikan undangan dan formulir pendaftaran kepada semua calon peserta dan bagi calon peserta yang telah mendaftar wajib melampirkan video pendeknya kepada panitia. Untuk selanjutnya, video tersebut akan dinilai terlebih dahulu oleh panitia sebagai salah satu rangkaian dalam proses seleksi peserta Appreciative Inquiry. Sedangkan untuk jumlah peserta, panitia hanya akan menerima maksimal 7 peserta. Bagi yang tidak lulus seleksi, videonya tetap akan ditanyangkan oleh panitia pada situs https://temuinklusi.sigab.org. Dan flatform media yang dimiliki oleh panitia, seperti instagram, facebook, twitter dan youtube.

Informasi Pendaftaran

Bagi lembaga atau individu yang tertarik dan berminat untuk berpartisipasi sebagai presenter dan bersedia membuat video dengan durasi 7 – 10 menit, silahkan mendaftar dan upload videonya melalui link berikut ini :

Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 15 Juli 2023, sedangkan pengumuman pendaftar yang lolos tanggal 18 Juli 2023. Untuk informasi lebih jelasnya, silahkan hubungi panitia : Sarli Zulhendra dengan Nomor 081321165900.

Pendaftaran Pameran & Bazar Temu Inklusi #5 2023 (diperpanjang hingga 20 Juli 2023)

Pendaftaran Pameran & Bazar Temu Inklusi #5 2023 (diperpanjang hingga 20 Juli 2023)

A. LATAR BELAKANG

TemuInklusi adalah agenda rutin dua tahunan sebagai ruang berbagi, berjejaring dan konsolidasi gerakan Difabel dalam mendorong terwujudnya Indonesia yang inklusif. Kegiatan ini diinisiasi oleh SIGAB Indonesia (Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel Indonesia) dan didukung sejumlah organisasi gerakan difabel, organisasi masyarakat sipil, mitra pembangunan dan pemerintah sejak tahun 2014. Forum ini menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi pemerintah pusat hingga daerah untuk mengupayakan inklusi difabilitas dalam pembangunan. Salah satu hasil nyatanya adalah konsep DESA INKLUSIF yang kemudian menjadi kenyataan yang mana hingga saat ini sudah lebih dari 157 desa yang tersebar di 10 kabupaten di5 provinsi telah menjadi desa inklusif.


Selain mendiseminasikan berbagai kemajuan dari sisi kebijakan, praktik, inovasi maupun mobilisasi sumber daya dalam mendorong pemenuhan hak serta inklusi Difabel.Temu Inklusi juga mengkritisi berbagai gap dan tantangan yang harus diperhitungkan. Tantangan tersebut diantaranya ketimpangan kesempatan maupun penikmatan hasil pembangunan bagi Difabel dan kelompok rentan/minoritas lainnya, rendahnya angka warga Difabel yang mengenyam pendidikan dan mengakses lapangan kerja, tertundanya pengesahan beberapa peraturan pemerintah, serta data difabilitas yang belum komprehensif.


Penyelenggaraan Temu Inklusi selama ini (2014, 2016, 2018, 2020) dan yang akan datang ( 2023) masih akan berupaya menggali dan membagikan solusi-solusi lokal, serta inovasi dalam meminimalisir hambatan dan mempromosikan terwujudnya masyarakat yang inklusif. Sadar bahwa mewujudkan masyarakat inklusif membutuhkan kolaborasi lintas disiplin, praktisi, pembuat kebijakan, aktor pembangunan masyarakat, pelaku bisnis dan usaha, serta aktor-aktor lain. Temu Inklusi memfasilitasi dialog yang bertujuan untuk menggalang pertukaran gagasan, menguatkan jejaring dan kerja sama, serta menyepakati agenda-agenda strategis. Ruang bersama ini diharapkan dapat berkontribusi pada lahirnya kebijakan yang didasarkan pada bukti, kebutuhan, dan praktik baik yang telah berjalan.


TemuInklusi juga mengembangkan disability awareness raising yang biasa kami namai akulturasi difabilitas. Ini ditempuh dengan program live in, di mana difabel (dari berbagai ragam dan derajatnya) dari seluruh Indonesia tinggal bersama warga desa selama empat hari pelaksanaan Temu Inklusi. Interaksi yang terjadi akan memberikan pemahaman kepada warga desa terhadap kapabilitas, potensi, dan isu yang dihadapi difabel. Berdasarkan pengalaman dari penyelenggaraan selama ini, warga desa mengaku dapat mengubah cara pandang dan stigma negatif menjadi sikap positif: mengakui dan menghargai difabel.


Salah satu bagian penting yang tak terpisahkan dari kegiatan Temu Inklusi adalah Pameran. Pameran dalam rangkaian kegiatan Temu Inklusi ke-5 ini selain menjadi sarana bertemunya penjual produk UMKM dengan masyarakat sebagai pembeli, juga memfasilitasi promosi suatu lembaga, instansi, organisasi atau komunitas untuk menginformasikan lembaga atau organisasinya serta program kerja ke masyarakat luas. Pameran juga sangat strategis bagi KDK/KDD (Kelompok Difabel Kalurahan/Kelompok Difabel Desa) untuk mempromosikan produk UMKM para anggotanya serta mengenalkan dan memberikan informasi lebih luas kepada masyarakat mengenai kegiatan yang selama ini dilakukan

B.  TUJUAN

  1. Memperkenalkan, mempromosikan, dan menjual produk UMKM (termasuk Difabel pelaku UMKM) kepada masyarakat luas.
  2. Memperkenalkan dan menginformasikan program-program kerja dan kegiatan yang dilakukan oleh instansi, Lembaga, Organisasi atau Komunitas ke masyarakat.
  3. Membangun dan memperluas jaringan dari pelaku pameran, peserta Temu Inklusi ataupun masyarakat sekitar.

C.  HASIL YANG DIHARAPKAN

  1. Produk UMKM pelaku usaha difabel dannon difabel dikenal oleh masyarakat luas.
  2. Tersosialisasi dan tersampaikannya program kerja dan kegiatan-kegiatan dari instansi, lembaga, organisasi atau komunitas kepada masyarakat.
  3. Terbangunnya jejaring yang luas antara pelaku usaha dan masyarakat sekitar.

D.  WAKTU PELAKSANAAN & LOKASI KEGIATAN

Kegiatan pameran akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2023 pukul 08.00 – 21.00 WIB. Adapun lokasi pameran berada di Pondok Pesantren, Salafiya Safi’iyah, Kec. Sukorejo, Kab. Situbondo, Jawa Timur (untuk lay put akan kami lampirkan menyusul)

E.   TARGET PENGUNJUNG PAMERAN

  1. Peserta dan volunter Temu Inklusi;
  2. Pejabat pemerintah desa,
  3. Kecamatan,kabupaten, provinsi dan pusat;
  4. Masyarakat umum;Pelaku Usaha;
  5. Pelajar dan Mahasiswa.

F.   PESERTA PAMERAN

  1. Mitra Pembangunan
  2. Instansi Pemerintah
  3. Pelaku Usaha, BUMN/UKM/IKM Difabel dan Non Difabel
  4. Perguruan tinggiIndustri kreatif
  5. Penyelenggara Jasa Keuangan
  6. Organisasi Difabel
  7. Media informasi


G.    PROMOSI DAN PUBLIKASI

Promosi dan Publikasi Pameran Temu Inklusi 2023 akan dilakukan melalui :

  1. Media Elektronik : Website dan Media Online
  2. Sosial Media : Facebook, Twitter, Instagram



H.  FASILITAS PESERTA PAMERAN

Fasilitas yang disediakan oleh panitia untuk setiap booth standar adalah sebagai berikut:

  1. Lettering Name CompanyStand/booth ukuran 2X2 m
  2. Meja 1 buah
  3. Kursi 2 buah
  4. Lampu Penerangan
  5. ID Card Peserta sebanyak 2 buah
  6. Stop kontak listrik
  7. Toilet dan Musholla
  8. Konsumsi (Makan Siang) untuk 2 orang per stand)

 Untuk kelengkapan khusus seperti etalase, rak dan gantunganbaju, peserta dapat membawa sendiri.


I.   SYARAT DAN KETENTUAN PENDAFTARAN PESERTA STAND

  1. Kontribusi pembiayaan bersifat subsidi silang. Biaya booth untuk bisnis/ profesional  sebesar Rp 1.000.000,- sampai Rp 3.000.000,- perbooth selama 3 hari. Untuk organisasi difabel  dan sosial lainnya  tidak dipungut biaya. Kontribusi akan digunakan untuk mengcover  kebutuhan  pameran.
  2. Semua produk yang diikutkan pameran menjadi tanggung jawab peserta pameran.
  3. Peserta harus mengkonfirmasi kepada panitia mengenai produk yang akan dipamerkan meliputi jenis barang dan jumlahnya.
  4. Tidak diperkenankan untuk membawa barang pameran berupa alkohol/ barang berbau menyengat dan barang-barang yang dilarang oleh UU Republik Indonesia.
  5. Calon peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikannya kepada panitia paling lambat tanggal 20 Juli 2023.
  6. Kepesertaan pameran dan bazar dinyatakan sah apabila telah mengembalikan formulir pendaftaran pameran kepada panita.
  7. Pendaftaran dapat diperpanjang jika jumlah peserta belum terpenuhi. Sebaliknya, perpanjangan pendaftaran dapat ditutup sebelum tanggal 20 Juli 2023 apabila jumlah peserta sudah terpenuhi.
  8. Formulir pendaftaran juga bisa diakses melalui link di bawah ini atau konfirmasi ke:


                     

J.   INFORMASI TEKNIS

  1. Loading barang, penataan dan pembongkaran stand pameran menyesuaikan waktu pelaksanaan Temu Inklusi #5.
  2. Ukuran/space yang disediakan untuk masing-masing peserta pameran sesuai dengan yang ditentukan panitia.
  3. Peserta wajib menjaga barang dan keharmonisan diantara peserta pameran.
  4. Setiap peserta wajib mencantumkan label harga dari masing-masing produknya.
  5. Tidak diperbolehkan merubah/memindahkan fasilitas display dalam setiap stand.
  6. Setiap peserta diharapkan dapat menjaga kebersihan stand.
  7. Kepada semua peserta yang mendapatkan stand tidak diperkenankan untuk merusak stand.
  8. Setiap peserta tidak diperkenankan meninggalkan dan atau mengosongkan stand selama pameran berlangsung.
  9. Penjaga stand wajib mentaati protokol kesehatan.


K.   PENUTUP

Demikian kerangka acuan ini kami buat sebagai bahan acuan dan pertimbangan penyelenggaraan Event PAMERAN & BAZAR TEMU INKLUSI2023, semoga terlaksana dengan sukses. Atas perhatian dan kerja sama  semua pihak, kami mengucapkan terima kasih.

Lomba “Anak Muda Bicara Inklusi”

Lomba “Anak Muda Bicara Inklusi”

Sudah Tutup –

Pengumuman Pemenang diumumkan kemudian

Hai Sobat Inklusi, yuk ikutan Lomba Menulis Artikel Bebas, Opini dan Video tentang Anak Muda Bicara Inklusi! Dan raih hadiah belasan juta rupiah bagi para pemenang yang terpilih.

Temu Inklusi ke 5 tahun 2023, mengadakan 3 even lomba sekaligus sebagai bagian dari pra even Temu Inklusi yang akan digelar pada 29 Juli-2 Agustus 2023 di desa Olean, Situbondo. Ada lomba menulis artikel bebas untuk SMA/Sederajat, lomba menulis opini untuk pelajar/mahasiswa dan lomba video. Tema besar dari 3 even lomba tersebut adalah Anak Muda Bicara Inklusi.

Temu Inklusi sendiri merupakan agenda rutin dua tahunan yang menjadi ruang berbagi, berkonsolidasi dan berjejaring antar para pegiat, organisasi, dan para pihak lainnya dalam mewujudkan Indonesia yang inklusif.

Even lomba ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan menggerakkan orang muda untuk berpartisipasi aktif mengampanyekan isu-isu disabilitas dengan kreatifitas dan ide-ide inovatifnya melalui media sosial. Selain itu, adanya karya-karya dari orang muda yang tersebar di media sosial tentang inklusivitas.

Tema yang bisa dipilih:

  • Lawan stigma kusta dan penyandang disabilitas
  • Pendidikan inklusif bagi difabel
  • Hak kerja bagi orang yang pernah mengalami kusta dan atau difabel
  • Pendidikan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) bagi difabel
  • Partisipasi politik bagi difabel
  • Kekerasan perempuan difabel
  • Aksesibilitas layanan public
  • Kampanye digital untuk inklusi disabilitas dan kusta

Deadline pengiriman karya sampai dengan 10 Juli 2023.

Kriteria Lomba Tulisan Artikel Bebas (bagi Pelajar SMA/Sederajat)

  • Artikel bebas menggambarkan topik yang diangkat
  • Minimal 500 kata
  • Ditulis dan diunggah di status Facebook (FB)
  • Wajib follow dan tag akun facebook @nlrindonesia @sigab.indonesia @ppdi_situbondo @temuinklusi
  • Wajib menyertakan hastag #temuinklusi2023 #situbondoinklusi #indonesiainklusi #hinggakitabebasdarikusta #anakmudabicarainklusi
  • Mengisi form pendaftaran dengan unggahan karya yang dilombakan, akun medsos peserta, link postingan:
  • Peserta lomba hanya boleh mengirim 1 tulisan
  • Belum pernah diikutsertakan atau menang di lomba lain
  • Tidak mengandung unsur SARA dan simbol/kampanye politik

Kriteria Lomba Tulisan Opini (bagi Mahasiswa/ Umum berusia 15-30 tahun)

  • Opini menggambarkan topik yang diangkat
  • Minimal 1000 kata
  • Mengisi form berikut dengan unggahan karya yang dilombakan, akun medsos peserta:
  • Peserta lomba hanya boleh mengirim 1 tulisan
  • Wajib follow akun FB dan IG @nlrindonesia @sigab.indonesia @ppdi_situbondo @temuinklusi

Kriteria Kategori Lomba Videografi (bagi pelajar SMA, mahasiswa dan umum berusia 15-30 tahun)

  • Video berupa animasi atau video pendek minimal 1 menit dan maksimal 3 menit
  • Karya diunggah melalui IG (format portrait)
  • Wajib follow dan tag akun @nlrindonesia @sigab.indonesia @ppdi_situbondo @temuinklusi
  • Wajib menyertakan hastag #temuinklusi2023 #situbondoinklusi #indonesiainklusi #hinggakitabebasdarikusta #anakmudabicarainklusi
  • Mengisi form berikut dengan unggahan karya yang dilombakan, akun medsos peserta:

T

Silaturahmi Ke KHR. Kholil As’ad Syamsul Arifin, Panitia Temu Inklusi Nasional 2023 didoakan Sukses

Silaturahmi Ke KHR. Kholil As’ad Syamsul Arifin, Panitia Temu Inklusi Nasional 2023 didoakan Sukses

Minggu (21/05/23), panitia Temu Inklusi Nasional 2023 silaturrahmi ke pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, KHR. Kholil As’ad Syamsul Arifin. Kepala Desa Olean, Ansori, dan Kepala Desa Trebungan, Nur Hasan juga ikut mendampingin Panitia Temu Inklusi Nasional 2023.

Ditemui pasca pengajian rutin bersama santri-santrinya, tepatnya pukup 09.15, Kiai Kholil mendoakan agar acara Temu Inklusi Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus berjalan sukses dan sesuai yang diharapkan. Putra Pahlawan Nasional, KHR.As’ad Syamsul itu juga berdawuh akan mengirim beberapa khaddam untuk membantu kegiatan Temu Inklusi.

Diwawancarai saat terpisah, Luluk Ariyantiny mengatakan bahwa acara silaturahmi ke kediaman KHR. Kholil As’ad Syamsul Arifin ini dalam rangka untuk meminta doa agar acara temu Inklusi Nasional 2023 berjalan sukses. Bagi pimpinan PPDIS (Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo) ini, dukungan dari tokoh kultur Situbondo sangat penting bagi kepanitiaan Temu Inklusi.

“Tidak saja dalam pelaksanaan acara Temu Inklusi, kami akan selalu meminta doa dan restu serta keterlibatan para kiai di Situbondo agar Situbondo benar-benar bisa menjadi Kota Inklusi. Salah satu indikatornya adalah pola hidup masyarakat Situbondo yang sudah bisa menerima difabel bagian dari masyarakat yang memiliki hak yang sama” ujar perempuan yang pernah menyabet Wanita Inspiratif Jawa Timur.