Surabaya – Panitia Temu Inklusi, bersama dengan Komisi Nasional Disabilitas (KND) beraudiensi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Jumat, 3 Maret 2023 untuk menyampaikan laporan persiapan pelaksanaan Temu Inklusi sekaligus mengajak kolaborasi dan dukungan Pemerintah Provinsi . Kunjungan audiensi tersebut diterima oleh bapak Drs. Benny Sampirwanto, M.Si Asisten Pemerintahan, serta Gatot Soebroto, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Timur pada Jumat, 3 Maret 2023 siang.
Eka Prastama Widianta, anggota KND yang menghantarkan pertemuan menjelaskan bahwa Temu Inklusi merupakan event nasional terbesar setelah Hari Disabilitas Internasional.
Situbondo yang telah banyak mempunyai inisiatif terkait inklusi disabilitas akan menjadi tuan rumah Temu Inklusi kelima yang rencananya akan dihadiri oleh Bapak Presiden. Karenanya, penting kiranya keterlibatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengkonsolidasikan penyelenggaraan kegiatan ini., ujar Eka dalam pengantarnya.
Joni Yulianto, Ketua Penitia Pengarah Temu Inklusi yangn juga Dewan Pengurus SIGAB Indonesia menambahkan bahwa Temu Inklusi adalah kegiatan dua tahunan yang dimaksudkan sebagai forum bersama untuk berbagi praktik baik, sekaligus merumuskan rekomendasi bersama untuk terus memajukan inklusi difabel di Indonesia.
Jumlah difabel yang banyak di negeri ini, mayoritas masih belum bisa menikmati pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, dan lainnya. Inklusi adalah upaya untuk bersama-sama merangkul, melibatkan, serta memberikan ruang setara bagi difabel dan kelomppok rentan lain untuk sama-sama menjadi subyek dalam pembangunan. Dengan demikian, inklusi adalah tuas bersama pemerintah dan masyarakat sipil., papar Joni.
Luluk Ariantini, Ketua Panitia Lokal Temu Inklusi memaparkan bahwa menuju pelaksanaan Temu Inklusi yang akan berlangsung di Bulan Agustus / September mendatang, Pemerintah Kabupaten dan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo (PPDIS) telah mulai mempersiapkan sejumlah hal seperti sarana dan prasarana hingga berbagai pre-event yang akan menjadi kegiatan pembuka dan sosialisasi. Di antaranya adalah Kemah Inklusi yang akan berlangsung pada 17 – 19 Maret mendatang di Situbondo.
Di Situbondo Pemerintah Kabupaten dan PPDIS telah berproses melakukan berbagai upaya inklusi difabel, mulai dari sektor pendidikakn dengan pelatihan guru-guru tentang penanganan pendidikan bagi anak-anak difabel,perbaikan layanan hingga sarana pada pelayanan publik yang lebih aksesibel, hingga pada peta jalan Situbondo yang inklusif. Karenanya, setelah itu semua Kami lakukan bersama Pemerintah, pada tahun 2020 Kami menyediakan diri untuk menjadi tuan rumah Temu Inklusi 2023 yang akan berjalan. Karenanya, kami memohon dukungan dari Pemerintah Jawa Timur untuk turut mensukseskan Temu Inklusi ini. ungkap Luluk, yang juga Ketua PPDIS.
Menanggapi maksud dan tujuan yang telah disampaikan, Asisten Pemerintahan Pemprov Jatim bapak Drs. Benny Sampirwanto, M.Si menyatakan dukungannya terhadap maksud dan tujuan baik Temu Inklusi yang akan dilaksanakan. Iya berharap, tujuan inklusi untuk menjadikan difabel sebagai subyek pembangunan dan pemerintahan dapat didengar oleh seluruh pemerintah pusat dan daerah.
Saya rasa semua pihak penting untuk terlibat dalam Temu Inklusi ini. Khususnya terkait pendidikan inklusi, kita sudah memulai sejak lama. Tetapi hingga kini masih seperti jalan ditempat. Banyak orang yang salah memahami makna inklusi yang sesungguhnya karena masih banyak pelayanan di sekolah khusus. Nah, pemahaman ini yang perlu sama-sama kita perbaiki, di sektor pendidikan, juga di sektor lainnya. Dan ini adala menjadi tugas bersama kita, ujar Benny.
Benny menambahkan bawa mengingat Temu Inklusi adalah event nasional, Pemerintah Kabupaten Situbondo perlu segera duduk bersama dengan Gubernur dan jajaran di tingkat Provinsi. Karenanya, ini perlu dikoordinasikan bersama, termasuk dengan panitia dari SIGAB, PPDIS dan lainnya, menyusul pertemuan audiensi yang telah terlaksana.