Temu Inklusi akan kembali diselenggarakan pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus 2023 Di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur. Berbagai rencana kegiatan sedang dirancang oleh panitia pelaksana agar event sekali 2 tahun ini berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik pula bagi penyandang disabilitas demi terwujudnya indonesia inklusif 2030. Ada sekitar 3000 orang yang diperkirakan akan hadir dalam kegiatan temu inklusi ini, adapun tema yang diusung oleh penyelenggara adalah “BERDAYA DALAM KERAGAMAN MENUJU INDONESIA INKLUSIF 2030”. Salah satu event yang akan digelar dalam temu inklusi 2023 ini adalah Appreciative Inquiry.
Apa Itu Appreciative Inquiry
Appreciative Inquiry adalah sebuah forum untuk mengapresiasi dan berbagi gagasan atau pengalaman kerja dari semua pihak untuk mewujudkan indonesia inklusif, Sesi ini didedikasikan sebagai ruang untuk saling berbagi keberhasilan, temuan dan inovasi atas kerja-kerja DPO, CSO, lembaga penegak hukum, pemerintah daerah maupun kelompok lainnya dalam turut menciptakan, mempromosikan serta mendukung inisiatif inklusi bagi difabel. Sesuai dengan tema Temu Inklusi 2023, maka Appreciative Inquiry kali akan berkaitan dengan keberdayaan difabel di tengah-tengah keragaman yang dimiliki Indonesia, termasuk keragaman pada difabel, pada akhirnya berdaya nya difabel dalam keragaman dianggap sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Inklusif 2030.
Apa Tujuannya ?
Appreciative Inquiry pada temu inklusi 2023 dilaksanakan dengan tujuan :
Mempertemukan gagasan dari semua pihak mengenai keberdayaan difabel dalam keragaman
Mempertemukan pengalaman kerja dari semua pihak mengenai keberdayaan difabel dalam keragaman
Mendapatkan pembelajaran dari gagasan dan pengalaman kerja semua pihak yang telah maupun sedang mewujudkan keberdayaan difabel dalam keragaman untuk mewujudkan indonesia inklusif 2030.
Memberikan apresiasi kepada semua pihak yang memiliki gagasan dan pengalaman kerja dan semua pihak yang berkomitmen untuk terus melakukan kerja-kerja pemberdayaan dalam keragaman demi terwujudnya indonesia inklusif 2030.
Kapan Dilaksanakan ?
Appreciative Inquiry akan dilaksanakan pada hari pertama Temu Inklusi Nasional 2023 yaitu pada hari Senin 31 Juli 2023, pukul 13.00 – 16.30 Di Ruang baluran Pendopo kantor Bupati Kabupaten Situbondo.
Bentuk Kegiatan ?
Adapun Appreciative Inquiry pada temu inklusi 2023 kali ini diselenggarakan dengan cara, masing-masing peserta akan mempresentasikan gagasan dan atau pengalaman kerjanya melalui video pendek dengan durasi minimal 7 menit dan maksimal 10 menit. Video yang berdurasi 7 sampai dengan 10 menit tersebut menceritakan tentang :
Latar belakang atau alasan yang mendasari kenapa praktik baik dilakukan.
Proses praktik baik atau keberdayaan yang dilakukan oleh semua pihak, baik oleh difabel atau pihak lain yang melibatkan difabel
Hasil praktik baik atau keberdayaan, menceritakan hasil dari proses keberdayaan yang telah atau sedang dilakukan.
Video pendek tersebut sama halnya dengan film dokumenter, diharapkan video dari masing-masing peserta mampu menceritakan suatu kejadian atau realitas melalui fakta dan data. Pada akhirnya, video tersebut mampu menginspirasi banyak pihak untuk melakukan kerja-kerja pemberdayaan dalam keragaman demi terwujudnya indonesia inklusif 2030. Bagi video yang lulus seleksi, akan ditayangkan pada forum Appreciative Inquiry dan setelah video ditayangkan akan dilanjutkan diskusi tanya jawab.
Seleksi Peserta
Panitia Appreciative Inquiry terlebih dahulu akan menyampaikan undangan dan formulir pendaftaran kepada semua calon peserta dan bagi calon peserta yang telah mendaftar wajib melampirkan video pendeknya kepada panitia. Untuk selanjutnya, video tersebut akan dinilai terlebih dahulu oleh panitia sebagai salah satu rangkaian dalam proses seleksi peserta Appreciative Inquiry. Sedangkan untuk jumlah peserta, panitia hanya akan menerima maksimal 7 peserta. Bagi yang tidak lulus seleksi, videonya tetap akan ditanyangkan oleh panitia pada situs https://temuinklusi.sigab.org. Dan flatform media yang dimiliki oleh panitia, seperti instagram, facebook, twitter dan youtube.
Informasi Pendaftaran
Bagi lembaga atau individu yang tertarik dan berminat untuk berpartisipasi sebagai presenter dan bersedia membuat video dengan durasi 7 – 10 menit, silahkan mendaftar dan upload videonya melalui link berikut ini :
Pendaftaran dibuka sampai dengan tanggal 15 Juli 2023, sedangkan pengumuman pendaftar yang lolos tanggal 18 Juli 2023. Untuk informasi lebih jelasnya, silahkan hubungi panitia : Sarli Zulhendra dengan Nomor 081321165900.
TemuInklusi adalah agenda rutin dua tahunan sebagai ruang berbagi, berjejaring dan konsolidasi gerakan Difabel dalam mendorong terwujudnya Indonesia yang inklusif. Kegiatan ini diinisiasi oleh SIGAB Indonesia (Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel Indonesia) dan didukung sejumlah organisasi gerakan difabel, organisasi masyarakat sipil, mitra pembangunan dan pemerintah sejak tahun 2014. Forum ini menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi pemerintah pusat hingga daerah untuk mengupayakan inklusi difabilitas dalam pembangunan. Salah satu hasil nyatanya adalah konsep DESA INKLUSIF yang kemudian menjadi kenyataan yang mana hingga saat ini sudah lebih dari 157 desa yang tersebar di 10 kabupaten di5 provinsi telah menjadi desa inklusif.
Selain mendiseminasikan berbagai kemajuan dari sisi kebijakan, praktik, inovasi maupun mobilisasi sumber daya dalam mendorong pemenuhan hak serta inklusi Difabel.Temu Inklusi juga mengkritisi berbagai gap dan tantangan yang harus diperhitungkan. Tantangan tersebut diantaranya ketimpangan kesempatan maupun penikmatan hasil pembangunan bagi Difabel dan kelompok rentan/minoritas lainnya, rendahnya angka warga Difabel yang mengenyam pendidikan dan mengakses lapangan kerja, tertundanya pengesahan beberapa peraturan pemerintah, serta data difabilitas yang belum komprehensif.
Penyelenggaraan Temu Inklusi selama ini (2014, 2016, 2018, 2020) dan yang akan datang ( 2023) masih akan berupaya menggali dan membagikan solusi-solusi lokal, serta inovasi dalam meminimalisir hambatan dan mempromosikan terwujudnya masyarakat yang inklusif. Sadar bahwa mewujudkan masyarakat inklusif membutuhkan kolaborasi lintas disiplin, praktisi, pembuat kebijakan, aktor pembangunan masyarakat, pelaku bisnis dan usaha, serta aktor-aktor lain. Temu Inklusi memfasilitasi dialog yang bertujuan untuk menggalang pertukaran gagasan, menguatkan jejaring dan kerja sama, serta menyepakati agenda-agenda strategis. Ruang bersama ini diharapkan dapat berkontribusi pada lahirnya kebijakan yang didasarkan pada bukti, kebutuhan, dan praktik baik yang telah berjalan.
TemuInklusi juga mengembangkan disability awareness raising yang biasa kami namai akulturasi difabilitas. Ini ditempuh dengan program live in, di mana difabel (dari berbagai ragam dan derajatnya) dari seluruh Indonesia tinggal bersama warga desa selama empat hari pelaksanaan Temu Inklusi. Interaksi yang terjadi akan memberikan pemahaman kepada warga desa terhadap kapabilitas, potensi, dan isu yang dihadapi difabel. Berdasarkan pengalaman dari penyelenggaraan selama ini, warga desa mengaku dapat mengubah cara pandang dan stigma negatif menjadi sikap positif: mengakui dan menghargai difabel.
Salah satu bagian penting yang tak terpisahkan dari kegiatan Temu Inklusi adalah Pameran. Pameran dalam rangkaian kegiatan Temu Inklusi ke-5 ini selain menjadi sarana bertemunya penjual produk UMKM dengan masyarakat sebagai pembeli, juga memfasilitasi promosi suatu lembaga, instansi, organisasi atau komunitas untuk menginformasikan lembaga atau organisasinya serta program kerja ke masyarakat luas. Pameran juga sangat strategis bagi KDK/KDD (Kelompok Difabel Kalurahan/Kelompok Difabel Desa) untuk mempromosikan produk UMKM para anggotanya serta mengenalkan dan memberikan informasi lebih luas kepada masyarakat mengenai kegiatan yang selama ini dilakukan
B. TUJUAN
Memperkenalkan, mempromosikan, dan menjual produk UMKM (termasuk Difabel pelaku UMKM) kepada masyarakat luas.
Memperkenalkan dan menginformasikan program-program kerja dan kegiatan yang dilakukan oleh instansi, Lembaga, Organisasi atau Komunitas ke masyarakat.
Membangun dan memperluas jaringan dari pelaku pameran, peserta Temu Inklusi ataupun masyarakat sekitar.
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
Produk UMKM pelaku usaha difabel dannon difabel dikenal oleh masyarakat luas.
Tersosialisasi dan tersampaikannya program kerja dan kegiatan-kegiatan dari instansi, lembaga, organisasi atau komunitas kepada masyarakat.
Terbangunnya jejaring yang luas antara pelaku usaha dan masyarakat sekitar.
D. WAKTU PELAKSANAAN & LOKASI KEGIATAN
Kegiatan pameran akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2023 pukul 08.00 – 21.00 WIB. Adapun lokasi pameran berada di Pondok Pesantren, Salafiya Safi’iyah, Kec. Sukorejo, Kab. Situbondo, Jawa Timur (untuk lay put akan kami lampirkan menyusul)
E. TARGET PENGUNJUNG PAMERAN
Peserta dan volunter Temu Inklusi;
Pejabat pemerintah desa,
Kecamatan,kabupaten, provinsi dan pusat;
Masyarakat umum;Pelaku Usaha;
Pelajar dan Mahasiswa.
F. PESERTA PAMERAN
Mitra Pembangunan
Instansi Pemerintah
Pelaku Usaha, BUMN/UKM/IKM Difabel dan Non Difabel
Perguruan tinggiIndustri kreatif
Penyelenggara Jasa Keuangan
Organisasi Difabel
Media informasi
G. PROMOSI DAN PUBLIKASI
Promosi dan Publikasi Pameran Temu Inklusi 2023 akan dilakukan melalui :
Media Elektronik : Website dan Media Online
Sosial Media : Facebook, Twitter, Instagram
H. FASILITAS PESERTA PAMERAN
Fasilitas yang disediakan oleh panitia untuk setiap booth standar adalah sebagai berikut:
Lettering Name CompanyStand/booth ukuran 2X2 m
Meja 1 buah
Kursi 2 buah
Lampu Penerangan
ID Card Peserta sebanyak 2 buah
Stop kontak listrik
Toilet dan Musholla
Konsumsi (Makan Siang) untuk 2 orang per stand)
Untuk kelengkapan khusus seperti etalase, rak dan gantunganbaju, peserta dapat membawa sendiri.
I. SYARAT DAN KETENTUAN PENDAFTARAN PESERTA STAND
Kontribusi pembiayaan bersifat subsidi silang. Biaya booth untuk bisnis/ profesional sebesar Rp 1.000.000,- sampai Rp 3.000.000,- perbooth selama 3 hari. Untuk organisasi difabel dan sosial lainnya tidak dipungut biaya. Kontribusi akan digunakan untuk mengcover kebutuhan pameran.
Semua produk yang diikutkan pameran menjadi tanggung jawab peserta pameran.
Peserta harus mengkonfirmasi kepada panitia mengenai produk yang akan dipamerkan meliputi jenis barang dan jumlahnya.
Tidak diperkenankan untuk membawa barang pameran berupa alkohol/ barang berbau menyengat dan barang-barang yang dilarang oleh UU Republik Indonesia.
Calon peserta wajib mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikannya kepada panitia paling lambat tanggal 20 Juli 2023.
Kepesertaan pameran dan bazar dinyatakan sah apabila telah mengembalikan formulir pendaftaran pameran kepada panita.
Pendaftaran dapat diperpanjang jika jumlah peserta belum terpenuhi. Sebaliknya, perpanjangan pendaftaran dapat ditutup sebelum tanggal 20 Juli 2023 apabila jumlah peserta sudah terpenuhi.
Formulir pendaftaran juga bisa diakses melalui link di bawah ini atau konfirmasi ke:
Loading barang, penataan dan pembongkaran stand pameran menyesuaikan waktu pelaksanaan Temu Inklusi #5.
Ukuran/space yang disediakan untuk masing-masing peserta pameran sesuai dengan yang ditentukan panitia.
Peserta wajib menjaga barang dan keharmonisan diantara peserta pameran.
Setiap peserta wajib mencantumkan label harga dari masing-masing produknya.
Tidak diperbolehkan merubah/memindahkan fasilitas display dalam setiap stand.
Setiap peserta diharapkan dapat menjaga kebersihan stand.
Kepada semua peserta yang mendapatkan stand tidak diperkenankan untuk merusak stand.
Setiap peserta tidak diperkenankan meninggalkan dan atau mengosongkan stand selama pameran berlangsung.
Penjaga stand wajib mentaati protokol kesehatan.
K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini kami buat sebagai bahan acuan dan pertimbangan penyelenggaraan Event PAMERAN & BAZAR TEMU INKLUSI2023, semoga terlaksana dengan sukses. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak, kami mengucapkan terima kasih.
Hai Sobat Inklusi, yuk ikutan Lomba Menulis Artikel Bebas, Opini dan Video tentang Anak Muda Bicara Inklusi! Dan raih hadiah belasan juta rupiah bagi para pemenang yang terpilih.
Temu Inklusi ke 5 tahun 2023, mengadakan 3 even lomba sekaligus sebagai bagian dari pra even Temu Inklusi yang akan digelar pada 29 Juli-2 Agustus 2023 di desa Olean, Situbondo. Ada lomba menulis artikel bebas untuk SMA/Sederajat, lomba menulis opini untuk pelajar/mahasiswa dan lomba video. Tema besar dari 3 even lomba tersebut adalah Anak Muda Bicara Inklusi.
Temu Inklusi sendiri merupakan agenda rutin dua tahunan yang menjadi ruang berbagi, berkonsolidasi dan berjejaring antar para pegiat, organisasi, dan para pihak lainnya dalam mewujudkan Indonesia yang inklusif.
Even lomba ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan menggerakkan orang muda untuk berpartisipasi aktif mengampanyekan isu-isu disabilitas dengan kreatifitas dan ide-ide inovatifnya melalui media sosial. Selain itu, adanya karya-karya dari orang muda yang tersebar di media sosial tentang inklusivitas.
Tema yang bisa dipilih:
Lawan stigma kusta dan penyandang disabilitas
Pendidikan inklusif bagi difabel
Hak kerja bagi orang yang pernah mengalami kusta dan atau difabel
Pendidikan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) bagi difabel
Partisipasi politik bagi difabel
Kekerasan perempuan difabel
Aksesibilitas layanan public
Kampanye digital untuk inklusi disabilitas dan kusta
Deadline pengiriman karya sampai dengan 10 Juli 2023.
Kriteria Lomba Tulisan Artikel Bebas (bagi Pelajar SMA/Sederajat)
Artikel bebas menggambarkan topik yang diangkat
Minimal 500 kata
Ditulis dan diunggah di status Facebook (FB)
Wajib follow dan tag akun facebook @nlrindonesia @sigab.indonesia @ppdi_situbondo @temuinklusi
Minggu (21/05/23), panitia Temu Inklusi Nasional 2023 silaturrahmi ke pengasuh Pondok Pesantren Walisongo, KHR. Kholil As’ad Syamsul Arifin. Kepala Desa Olean, Ansori, dan Kepala Desa Trebungan, Nur Hasan juga ikut mendampingin Panitia Temu Inklusi Nasional 2023.
Ditemui pasca pengajian rutin bersama santri-santrinya, tepatnya pukup 09.15, Kiai Kholil mendoakan agar acara Temu Inklusi Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus berjalan sukses dan sesuai yang diharapkan. Putra Pahlawan Nasional, KHR.As’ad Syamsul itu juga berdawuh akan mengirim beberapa khaddam untuk membantu kegiatan Temu Inklusi.
Diwawancarai saat terpisah, Luluk Ariyantiny mengatakan bahwa acara silaturahmi ke kediaman KHR. Kholil As’ad Syamsul Arifin ini dalam rangka untuk meminta doa agar acara temu Inklusi Nasional 2023 berjalan sukses. Bagi pimpinan PPDIS (Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo) ini, dukungan dari tokoh kultur Situbondo sangat penting bagi kepanitiaan Temu Inklusi.
“Tidak saja dalam pelaksanaan acara Temu Inklusi, kami akan selalu meminta doa dan restu serta keterlibatan para kiai di Situbondo agar Situbondo benar-benar bisa menjadi Kota Inklusi. Salah satu indikatornya adalah pola hidup masyarakat Situbondo yang sudah bisa menerima difabel bagian dari masyarakat yang memiliki hak yang sama” ujar perempuan yang pernah menyabet Wanita Inspiratif Jawa Timur.
Temuinklusi,- Temu Inklusi ke 5 tahun 2023 di Situbondo akan digelar pada 31 Juli-2 Agustus 2023, tepatnya di desa Olean, kecamatan Situbondo. Panitia Temu Inklusi menginformasikan, bagi masyarakat yang hendak berpartisipasi di dalam even nasional dua tahunan tersebut bisa mendaftar di sini. Temu Inklusi kali ini rencananya akan dihadiri orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.
Ada banyak hal yang bisa didapat oleh para peserta selama menguikuti Temu Inklusi. Salah satunya berwisata di destinasi dimana Temu Inklusi diadakan. Ada beberapa tempat wisata yang dekat dengan lokasi Temu Inklusi yang bisa dikunjungi para peserta, bisa di sela-sela mengikuti kegiatan Temu Inklusi ataupun setelah mengikuti Temu Inklusi. Berikut ini kami rangkum beberapa tempat wisata yang memungkinkan untuk diakses para peserta temu Inklusi:
Menelusuri Mitos KK-26
Di dusun Karang Kenek, desa Olean, terdapat satu mitos yang sering dibicarakan orang. Konon di dusun tersebut, beredar mitos bahwa di dusun tersebut hanya bisa dihuni oleh 26 Kepala Keluarga. Dari situlah dusun Kenek, dikenal juga dengan dusun mistis. Alih-alih merasa takut, masyarakat menilai mistifikasi yang ada di dusunnya, merupakan nilai tradisi budaya yang perlu dipertahankan dan dikenalkan ke masyarakat luas.
Seperti apa sih cerita lengkap yang terjadi di dusun Kenek yang dikenal mistis tersebut?
Para peserta Temu Inklusi, selain bercengkrama dengan amsyarakat sekitar, juga bisa menggali cerita mistis yang berkembang di dusun Karang Kenek. Jarak yang ditempuh dari lokasi Temu Inklusi ke Dusun Karang Kenek tidak begitu jauh. Para peserta hanya butuh menempuh perjalanan sekira 5 menit menggunakan kendaraan dan 22 menit berjalan kaki.
Wisata Pabrik Gula
Selain mengulik mitos tentang Dusun Karang Kenek atau KK-26, para peserta Temu Inklusi juga bisa mampir di salah satu wisata peninggalan zaman kolonial Belanda, yaitu Wisata Pabrik Gula. Wisata Pabrik Gula Olean Situbondo adalah salah satu tempat wisata yang berada di jalan Laksda Adi Sucipto, Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Indonesia.
Wisata Pabrik Gula Olean menawarkan landskap wisata perkebunan tebu yang ada di sana menggunakan sebauh lokomotif yang dikhususkan untuk wisata. Para peserta Temu Inklusi, bisa mlipir dan menjelajah wisata agrobis dan heritage tersebut, dengan teman-teman ataupun dengan romobongan lainnya.
Ada Afirka di Taman Nasional Baluran
Dari Wisata Pabrik Gula peninggalan Belanda, para peserta Temu Inklusi bisa melanjutkan rekreasinya ke salah satu Wisata yang juga ramai dikunjungi wisatawan, yaitu Taman Nasional Baluran. Wisata Taman Nasional Baluran adalah salah satu tempat wisata alam yang berada di desa Wono Rejo, Kecamatan Banyu putih, kabupaten Situbondo , provinsi Jawa Timur , negara Indonesia.
Beberapa orang yang pernah berkunjung kesana merasa, berwisata di Taman Nasional baluran serasa berada di padang rumput tanah Afrika yang luas. Hal itulah yang membuat Taman Nasional tersebut dikenal juga sebagai Afica Van Java. Para peserta bisa berswa foto dengan keluarga ataupun dengan kerabat dan romobongan lainnya.
Sebenarnya di baluran sendiri bukan hanya ada Taman Nasional Baluran saja, namun juga ada wisata lain yang “sekali dayung dua pulang terlampaui”. Para peserta juga bisa berkunjung ke wisata lain yang terdapat di sana seperti, Goa Jepang, Hutan Evergreen, dan Pantai Bama Baluran.
Melepas Lelah di Pantai Pasir Putih
Setelah dari pagi berkeliling ke beberapa tempat wisata, para peserta Temu Inklusi bisa berlabuh di salah satuu tempat wisata yang tak kalah ramai dan sering dikujungi wisatawan, yaitu Pantai Pasir Putih untuk melepas Lelah ataupun sekadar mengisi perut setelah seharian berkeliling.
Pantai Pasir Putih adalah salah satu tempat wisata Pantai yang berada di desa Kembang Sambi Kecamatan Bungatan, kabupaten Situbondo. Sebagaimana namanya, Pantai pasir Putih menyuguhkan hamparan laut dan pasir yang berwarna putih. Para pengunjung bisa menikmani sapuan angin ataupun bermain dan berlari di sepanjang pantai seperti di film-film. Itulah beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi para peserta Temu Inklusi. Jadi, jangan sampai terlewat ya, segera daftar untuk menjadi bagian dari Temu Inklusi ke 5 tahun 2023 di Situbondo.[]
Temuinklusi,- Setelah peluncuran pada beberapa bulan lalu dan disusul dengan beberapa kegiatan lainnya, kini Temu Inklusi menyelenggarakan kegiatan dalam bingkai Ngaji Inklusi: Olean Bersholawat bersama Majelis Sholawat Sokarajjeh pada Selasa, 16 Mei 2023. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari menyambut gelaran Temu Inklusi ke 5 tahun 2023 di Situbondo yang akan dilaksanakan pada 31 Juli- 2 Agustus 2023.
Ngaji Inklusi dihadiri sekira ribuan orang yang datang dari berbagai daerah. Ada yang datang dengan sanak saudara dan ada pula yang bersama dengan komunitas, baik difabel ataupun masyarakat umum. Mereka duduk bersila dan turut melantuntan shalawat yang dipimpin oleh Majelis sholawat Sokarajjeh.
Sebagaimana di berbagai kegiatan keagamaan, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan dilanjut dengan sholawat. Luluk Ariyantiny yang di kegaiatn tersebut menjadi salah satu pembawa acara dalam memandu jalannya semua sesi yang ada di atas panggung.
“Sebelum dimulai, saya mewakili panitia menyampaikan orienatsi mobilitas selama proses kegiatan ini. Saya mulai dari adanya penerjemah isyarat, oleh mas Lana,” tuturnya di hadapan para jemaah Ngaji Inklusi.
Mansyur Ali, ketua panitia lokal dari Majelis Bersholawat Olean menuturkan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih bagi beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan pengajian tersebut. Dia berharap kegiatan tersebut menjadi semangat dalam menyambut dan menggelar Temu Inklusi ke 5 tahun 2023.
Selain itu, Joni Yulianto perwakilan dari Panitia Nasional Temu Inklusi mengatakan dari Temu Inklusi ini menempatkan keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari masyarakat yang setara.
“Bisa sekolah, bekerja, berkarya sebagaimana masyarakat sewajarnya,” lanjutnya.
Ansori, kepala desa Olean juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih bagi berbagai pihak yang turut mendukung semua kegiatan Temu Inklusi. Dia berharap Temu Inklusi memberikan pelajaran bagi masyarakat Situbondo dan di desa Olean khususnya dalam memandang difabel. “Saya berharap, ini jadi pelajaran bagi kita semua, khususnya desa Olean bahwa difabel setara,” pungkasnya.[]